Menjadi yang terbaik tanpa menginjak yang lain, suarakan tanpa pekikan

Get in Touch

Address

Jl. Mulia 2 No.1, RT 003 RW 007, Kota Tangerang

Phone

+62 812 9044 6970
Blog Image

Jakarta – Trend Mokel dikalangan anak muda di bulan Ramdhan kali ini di sebut sebagai bentuk kritik terhadap kegagalan nilai puasa. Hal ini diungkap pimpinan Pondok Pesantren Al-Mizan Majalengka, Kyai Maman Imanulhaq saat berdiskusi dengan Iqlima, santri PP Mahasina Bekasi.

“Pertama Mokel ini bentuk kecerdasan bangsa Indonesia membuat istilah baru, tapi ini juga sindiran terhadap fenomena kegagalan nilai puasa,” ungkap Kyai Maman.

Kegagalan nilai puasa yang dimaksud Kyai Maman adalah puasa tidak memberi bekas atau tujuan dari puasa itu sendiri.

“Puasa tapi korupsinya makin banyak, puasa tapi oplos bensin, puasa tapi hatinya masih punya dengki, Mokel itu bentuk kritik terhadap puasa kita, ” kata Kyai Maman.

Sebagaimana diketahui, Ramadhan kali ini jagad sosial media diramaikan aksi Mokel yang diartikan dari ajakan makan siang, buka puasa bukan pada waktunya, yakni disiang hari. Trend ini marak bahkan menjadi kebanggaan anak-anak muda.

Soal mengatasi persoalan Mokel ditengah lebaran yang dekat, sementara Mokel semakin marak, Kyai mengajak introspeksi diri bersama-sama.

“Mokel sekali bentuk kritik, bentuk perlawanan dan budaya ini sulit untuk dibendung karena anak muda punya caranya tersendiri melakukan kritik melakukan perlawanan, kita orang tua harus bercermin berkaca mengenai nilai puasa itu sendiri,” tukas Kyai Maman.

Pasca Ramadhan, kata Kyai Maman akan menjadi tolak ukur seberapa berpengaruhnya puasa yang kita lakukan.  “Masih adakah orang dermawan yang menerus menebar kebaikan, masih adakah tayangan televisi yang islami?, atau hanya di ramadhan saja. “ tutupnya

  • Tags:

Get in Touch

Terkini

add-image

Follow Us

Tags