
Banten-Legislator DPRD Provinsi Banten dari Partai Kebangkitan Bangsa ajak orangtua waspadai dampak setan gepeng terhadap psycology anak. Hal ini disampaikannya saat meresmikan Sudut Literasi Khoiri di Perumahan Cipondoh Makmur, Kota Tangerang, Minggu (9/03) kemarin.
“Bu, waspadai setan gepeng. Bahaya ini memang buat anak-anak kita. Tau kan setan gepeng ? iya betul Handpone bu,” kata H.Syahroni.
Sudut Literasi ke dua yang merupakan program NUTV kata Syahroni merupakan program positif yang perlu di dukung banyak kalangan. “Kami dari PKB pasti mendukung kegiatan-kegiatan positif seperti ini. Ini namanya gerakan giat membaca, sederhana tapi penting ini,” kata Politisi berdarah betawi itu.
Sebagai bagian dari dukungan PKB di Kota Tangerang kata Syahroni siap mensuport kehadiran sudut literasi ditempat lainnya. “Ini sebetulnya mudah, nanti kita berikan rekomendasi agar dinas di Kota Tangerang membantu keberadaan Sudut Literasi yang digagas NUTV,” katanya menambahkan.
Sebagai politisi yang mencintai dan mengagumi sosok Abdurahman Wahid itu berharap upaya meningkatkan minat baca pada anak di usia dini terus digagas bersama. “Lingkungan harus mendukung , kita ingat PKB pernah punya presiden seorang pembaca buku yang hebat. Kyai Abdurahman Wahid. Tidak ada pemimpin bangsa ini apalagi sekelas presiden tidak hobby membaca. Apalagi Gus Dur,” Katanya menceritakan.
Presiden terpilih hari ini jika dilihat seksama kata Syahrono juga merupakan pembaca buku yang luar biasa. Bahkan memiliki perpustakaan khusus yang dipastikan disetiap sela kosong digunakan membaca buku. “Siapa yang mau jadi pemimpin perlu banyak membaca, agar hebat dalam berliterasi punya rujukan dalam pengambilan kebijakan dari beragam sumber,” paparnya.
Sementara itu, Pimpinan NUTV Ahmad Rifki Amin mengaku perlu dukungan banyak pihak dalam rangka melanjutkan program pembuatan sudut literasi. “Dua bulan terakhir ini baru dua titik yang kita buat, Di Jakarta baru satu, dan kota tangerang juga baru satu. Kami bermimpi sudut literasi ini menjamur dibanyak wilayah,” harapnya.
Sebagai seorang jurnalis yang masih aktif , Rifki Amin mengaku sedang berjejaring dengan banyak relasi dalam rangka membuat sudut-sudut baca yang disebutnya sudut literasi itu.
“Kemarin kita mendapat support dari satu-satunya toko buku di Indonesia yang masih buka, Gramedia berupa Hibah Al-Qur’an. Alhamdulillah, ga papa kita jadi parther dalam mendistribusikannya ke Pesantren, ke lembaga pendidikan seperti TPA sambil sosialisasikan pentingnya sudut literasi,” kata Rifki Amin.
Meski diakuinya sebagai program yang tidak popular ditengah era digital yang semakin menyala, Rifki dan beberapa relawan tidak pantang menyerah.
“Banyak yang pertanyakan, Ngapain bikin sudut baca. memang ada yang mau baca buku?, ya macam-macam lah komentar miring. Ga papa, mereka tidak sadar kami ini sedang berusaha menanamkan kesukaan anak pada lembar-lembar kertas, berusaha membangun kreatifitas dan sikap kritis anak-anak,” tukasnya.
Dua sudut literasi yang sudah dilounching kini diaktifkan dengan beragam kegiatan, baik mewarnai, aktifitas mendongeng dan sebagainya yang difokuskan pada usia TK dan SD dengan menggandeng sponsor seperti kegiatan yang baru digelar, di support Aqis Salon dan Spa Khusus Perempuan.
“Jadi buku itu bukan cuma kita taro dirak lalu kita tinggal, tidak. Tapi kita buatkan tim dan cara meramaikannya dan kita kerjasamakan dengan sponsor untuk mendukung program sudut litarasinya berjalan, ” tukasnya.
Penulis (Kind_Y)
