
Banten - Ketua Ranting Ansor Cipondoh Endang Mubarok bantah disebut URS (Ustad Rohan Sauri) bakal maju dalam bursa calon Ketua Ansor Kota Tangerang. Ditemui nutv.id Endang Mubarok justru mengatakan memilih fokus menjalankan Rumah Sosial Pedaringan yang menitikberatkan pada aksi sosial kemasyarakatan.
“Minta maaf, informasi yang beredar saya akan maju itu tidak benar, saya terima kasih sama temen-temen ansor yang mendukung. Saya mau fokus memberi manfaat di Rumah Sosial Pedaringan Kota Tangerang. Ada persoalan yang lebih besar dilingkungan yang harus diatasi bersama. Ada persoalan anak putus sekolah, persoalan Masyarakat yang kesulitan ekonomi. Ini pekerjaan berat Rumah Sosial Pedaringan yang butuh fokus kerja, ” kata Endang Mubarok.
Selain fokus aktivitas di Sosial Kemasyarakatan, Endang juga melihat masih banyak senior yang punya potensi dan kualifikasi yang layak untuk memimpin Ansor Kota Tangerang kedepannya. “Yang tua-tua masih banyak, apalagi yang punya potensi dan jiwa kepemimpinan yang layak. Saya masih harus belajar, dan bukan cita-cita juga jadi ketua Ansor,” katanya singkat.
Sebelumnya diberitakan , Endang Mubarok dinilai URS (Ustad Rohan Sauri) sebagai salah satu kader yang punya potensi maju sebagai salah satu kandidat dalam bursa Ketua Ansor Kota Tangerang.
Endang menilai apa yang disampaikan URS itu agak berlebihan dan Endang merasa berbeda pendapat pada beberapa hal yang disampaikan URS
“Pertama, engga benar saya akan maju. Berikutnya, mohon maaf URS, dalam pandangan saya, saya tidak tau kalau ada calon kandidat yang minta dukungan kyai, hingga sampai menggerakan untuk memenangkan salah satu calon kandidat. Ga mungkin juga kayaknya kyai mau. Karena itu melelahkan kyai.
Nah, kalaupun ada itu sah-sah aja dan wajar sebagai salah satu strategi menang, dan memang harus dapat dukungan kyai kan. Ansor kalo tidak ada dukungan kyai, berat. Sudah,Kita dewasa saja menyikapinya, dewasa demokrasinya ga usah ribut, ” pinta Endang menambahkan.
Apa yang disampaikan URS menurut Endang adalah cara santri kekinian untuk menempatkan para kyai ditempat yang lebih mulia yang perlu juga di dukung.
“Satu hal saya setuju pada Niatan URS, Bahwa ansor harus muliakan Kyai. Kan begitu memang seharusnya. Tugas kita ansor memuliakan para kyai, menempatkan kyai pada makom nya. Membantu mensuport para kyai. Tidak memberi persoalan dan beban pemikiran kerja organisasi. Kita dukung anggaran kegiatan kajian kyai dan pondoknya. Kita suport pemikiran pengembangan pesantrennya, kita bantu syiar dakwah aswaja para kyai, “ sambung Endang.
Ansor Cipondoh kata Endang hingga saat ini terus belajar dewasa berorganisasi, dewasa berdemokrasi , mandiri berpikir hingga mengambil langkah-langkah kerja organisatoris yang ideal tanpa interpensi.
“Kami masih belajar berdemokrasi dengan dewasa, dengan santun hingga mandiri berpikir dan mengambil keputusan. Alhamdulillah kami diberi ruang kebebasan itu oleh guru-guru kami. Hingga bisa Merespon perbedaan pemikiran itu dengan pemikiran, dengan adab dan keilmuan,” kata Endang Mubarok.
Jelang pemilihan yang kian mendekat, sebagai salah satu kader ansor, Endang mengajak agar meramaikan arena pemilan dengan pemikiran yang visioner, khususnya dari para calon kandidat. “kami sih inginkan itu ya, visi misi nya arah kerja organisatorisnya, sumbangsih untuk kyai dan anak muda NU di Kota apa yang bisa diperbuat ansor kedepannya ?, diskusi-diskusi yang seperti ini gitu ya. Kan ada ruang wa group, ada ruang sosmed dsb, syiarlah sekalian. Kan kader NU ingin lihat keren nya Ansor,” tutup Endang Mubarok.
Pewarta
Jaya
